Penemuan 5 Spesies Ikan Air Tawar Borneo, Salah Satunya Bisa Berjalan di Hutan
Ikan bergaris zebra (Eirmotus insignis) yang diumumkan tahun 2008. Sumber photo: WWF |
Beberapa spesies ikan Borneo, seperti lele (ordo Siluriformes) pandai menyesuaikan diri pada lingkungan mereka. Salah satunya adalah keluarga lele labirin (Clariidae) dengan menggunakan organnya, yaitu insang, yang memungkinkan mereka mengisap oksigen atmosfer. Orang Dayak Kalimantan menyebutnya Ikan Kelik (Dayak Iban), ikan Kale’ (Dayak Salako).
Ikan yang Berjalan di Tanah Borneo
Keluarga ikan aneh Borneo ini adalah lele yang bisa berjalan
dalam hutan. Karena beberapa spesies ikan lele Borneo ini memang mampu
melakukan perjalanan jarak pendek di darat. Ikan air tawar unik yang satu ini juga
dapat bertahan hidup di luar air untuk waktu yang lama. Ikan lele Borneo ini
cukup mudah ditangkap para nelayan subsisten dan beberapa petani komersial.
Ikan lele Borneo ini hadir dalam beragam warna dan wujud .
Spesies dari keluarga Parakysidae berkamuflase secara baik, tersembunyi di
saluran kecil, dan mempunyai kerutan, barbel bercabang, dan juga ikan yang ekornya
bercabang.
Keluarga Bagridae adalah termasuk ikan lele terbesar di dunia. Mereka memiliki duri punggung dan dada yang menonjol, sirip adiposa yang lain (sirip kecil yang berada di belakang sirip punggung) dan sirip ekor (ekor) yang kerap bercabang.
Ikan lele Borneo atau Ikan Kelik adalah ikan air tawar borneo yang bisa berjalan di darat. |
Meski kurang menonjol, lele kaca (kerabat Schilbeidae), yang
dikenal juga sebagai ikan lele hantu, menunjukkan rangka dan organ dalam
mereka. Keperluan dan pola hidup ikan air tawar Kalimantan
Beberapa ikan air tawar Borneo sudah menyesuaikan dengan
komunitas yang paling detail. Sebagai contoh, Waandersii's hard-bipped barb (Osteochilus hasseltii) hidup di
sungai tropis yang jernih, air tawar, dengan opsi untuk saluran sungai dan
sungai yang berarus cepat, di mana ada substrat kerikil atau berbatu. Saat
permukaan air naik, dia mengarah ke wilayah banjir yang bersisihan dengan
sungai.
Belut-loach tutul (Pangio
shelfordii), dikenal juga sebagai loach kuli tutul atau Borneo loach, hidup di
sungai dan kolam berlumpur yang mengucur lamban di rimba rawa air tawar. Ikan
warna jingga ini, dengan skema cipratan warna gelap, susah menyaksikan karena
berada antara serasah daun dan beberapa sisa tanaman.
Pulau Kalimantan juga memiliki ikan lidah bertulang (Scleropages
formosus) yang disebut juga sebagai Arwana Asia atau ikan Silok, yang hidup di sungai
dan danau berarus lamban.
Ikan Arwana super red atau ikan arwana merah adalah salah satu ikan termahal di
dunia, karena ada keyakinan ia adalah
ikan yang memberi fengshui positif.
Indukan seekor ikan arwana merah atau arwana supered bisa bernilai sampai US $
20.000 dan ikan arwana merah yang hidup di alam liar kini benar-benar telah terancam
punah oleh perburuan besar-besaran dan perdagangan terhadap ikan paling mahal
dari pulau Borneo ini.
WWF melarporkan bahwa rerata, terdapat 3 spesies baru
diketemukan tiap bulan di dalam kawasan Heart of Borneo (HoB). Di antara 1995
dan 2010 lebih dari 600 spesies sudah diketemukan - yakni 3 spesies tiap bulan.
Untuk laporan WWF tersebut silahkan anda unduh laporannya berupa PDF berikut: Borneo's New World: Newly Discovered Species in the Heart of
Borneo 2.25 MB pdf
Selain ikan-ikan diatas juga dilaporkan ada spesies udang air tawar baru, Macrobrachium kelianenseditemukan pada tahun 2007. Spesies udang borneo ini ditemukan satu dari 2 spesies yang baru dideteksi oleh beberapa periset di Sungai Kelian, yang berada di pedalaman Kalimantan Timur, yang juga berada dalam kawasan Heart of Borneo (HoB).
Berikut ini adalah Penemuan Species Ikan Baru Borneo di kawasan HoB
Clarias insolitus, spesies lele clariid (bernafas udara), pertama kali digambarkan dari drainase Sungai Barito di Kalimantan tengah (Borneo Indonesia). Ini berlainan dari Claria Asia Tenggara yang lain karena pori-pori saluran sensorik yang jadi membesar di kepala dan badan dan ubun-ubun anterior berwujud pisau dan tipis (sisi dari tengkorak).
Clarias nigricans,
dideteksi oleh ahli pasar Samarinda, Kalimantan Timur. Ikan ini dipandang
seperti anggota 'ikan lele berjalan di hutan, yang sanggup menempuh perjalanan jarak
pendek di atas tanah.
Empat spesies baru banjo Asia (spesies Acrochordonichthys), ikan yang sedikit menikmati dan
menangkap mangsanya. Lendir yang mereka keluarkan saat depresi untuk organisme
lain, mengakibatkan kematian saat itu juga pada ikan disekelilingnya.
Satu ekor ikan bergaris zebra yang menonjol, Eirmotus insignis, dengan dipresentasikan
pada tahun 2008. Ikan bergaris Delapan, seperti yang umum disebutkan, tercatat
dari Kapuas tengah, dalam kawasan Heart of Borneo.
Salah satunya dari 17 ikan yang diketemukan di Heart of
Borneo dalam tahun-tahun tersebut adalah duri delapan pita, memiliki ukuran
sekitar 3,6 cm, dan umumnya menempati sungai dan rawa rimba hujan yang bergerak
lamban, dangkal, dan teduh.